Manado, MEDIAALTERNATIF.ID – PT Bank Pembangunan Daerah SulutGo (BSG) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp179,4 miliar pada semester I-2025, melonjak 48,52% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Peningkatan itu didukung kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 6,54% YoY menjadi Rp661,4 miliar. Secara paralel, penyaluran kredit tumbuh tipis 0,37% menjadi Rp16,19 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) melonjak 13,76% menjadi Rp17,11 triliun.
Kinerja Keuangan Semester I/2025
Kredit: Rp16,19 triliun (+0,37%)
Dana Pihak Ketiga (DPK): Rp17,11 triliun (+13,76%)
Dana Murah (CASA): Rp4,99 triliun (+29,35%)
Laba Bersih: Rp179,4 miliar (+48,52%)
NPL gross: 2,74% (naik dari 2,6%)
Margin Bunga Bersih (NIM): 6,79% (naik dari 6,47%)
Efisiensi Biaya (BOPO): 81,25% (turun dari 85,13%)
ROA/ROE: 2,11% / 19,56% (naik dari 1,43% / 14,22%)
Angka-angka di atas menunjukkan perbaikan mencolok pada posisi likuiditas dan profitabilitas BSG.
Rasio NPL gross sebesar 2,74% masih terjaga rendah sementara peningkatan porsi dana murah (CASA) pada 29,35% memperbaiki struktur biaya dana.
Pertumbuhan aset tercatat 4,56% menjadi Rp22,08 triliun, dari posisi Rp21,12 triliun tahun lalu menunjukkan perluasan skala operasi yang moderat.
Faktor Pendorong Laba dan Efisiensi
Pertumbuhan laba BSG didorong oleh kombinasi pendapatan bunga yang meningkat dan penurunan beban. Pendapatan bunga bersih naik 6,54% YoY memperkuat margin bunga bersih (NIM).
Sementara itu, beban pencadangan kredit bermasalah (impairment) berbalik positif: kerugian penurunan nilai aset keuangan berbalik menjadi pemulihan Rp1,99 miliar pada semester I-2025, dari kerugian Rp18,4 miliar setahun sebelumnya. Kondisi ini berhasil menekan beban operasional, sehingga rasio BOPO turun signifikan menjadi 81,25%.
Struktur pendanaan yang lebih efisien juga berkontribusi. Komposisi CASA yang meningkat menjadi Rp4,99 triliun (+29,35%).
Menandakan penggunaan dana murah yang lebih tinggi. Dengan beban bunga yang lebih terkendali (sejalan kondisi suku bunga rendah), pendapatan bunga bersih menjadi motor utama laba. Dengan demikian, efisiensi biaya dan kualitas aset BSG tercermin positif dari perbaikan rasio-rasio keuangan kunci di atas.
Dukungan Pemegang Saham dan Fokus UMKM
Di balik kinerja keuangan tersebut, BSG mendapat dukungan kuat dari pemegang sahamnya (Pemprov Sulut, Gorontalo, dan PT Mega Corpora).
Setelah RUPS April 2025, komposisi direksi dipertahankan dengan Revino Pepah sebagai Direktur Utama. Komisaris Utama baru, Ramoy Markus Luntungan, menegaskan target laba tahunan sebesar Rp400 miliar untuk 2025.
Artinya, capaian Rp179,4 miliar per semester sudah menyentuh hampir separuh target tahunan tersebut. Selain mengejar angka keuangan, BSG juga menekankan dukungan kepada sektor riil.
Komisaris Utama Ramoy Luntungan menyatakan BSG “harus mendukung pelaku UMKM agar naik kelas” di Sulut dan Gorontalo.
Direktur Utama Revino Pepah menambahkan bahwa bank telah menyalurkan porsi kredit khusus ke UMKM melalui skema KUR “Bohusami” (khusus pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, pariwisata, dan pemberdayaan perempuan).
Hal ini mencerminkan peran BSG sebagai bank daerah yang proaktif menyalurkan kredit ke sektor produktif lokal sambil tetap menjaga kesehatan portofolio.
Secara keseluruhan, kinerja solid BSG pada paruh pertama 2025 menunjukkan prospek optimis bagi pendiriannya di akhir tahun, asalkan tren pertumbuhan dan efisiensi ini dapat dipertahankan.
Direktur Utama Revino Pepah : Performa dan Pelayanan BSG kepada masyarakat
Ini menunjukan bahwa performa dan pelayanan BSG kepada masyarakat sudah on track, untuk itu kiranya agar masyarakat lebih kritis dan tidak mudah percaya kepada upaya kepentingan oknum2 yang ingin mendiskreditkan citra BSG yang positif atas dasar tujuan dan kepetingan tertentu.
“BSG juga sangat berterima kasih atas dukungan stakeholders diantaranya Gubernur Provinsi Sulawesi Utara dan Gubernur Provinsi Gorontalo serta para pemegang saham lainnya, juga tentunya kepercayaan para nasabah hingga BSG dapat terus bertumbuh di tengah gejolak ekonomi domestic maupun internasional,” ujar Pepah.
Direktur Utama BSG dalam statement penutupnya mengatakan bahwa akhir-akhir ini ada upaya dari oknum-oknum tertentu melakukan pencemaran nama baik menggunakan media sosial yang khusus di bentuk untuk mendiskreditkan pribadi maupun institusi.
“Untuk itu, persoalan ini, sudah dilaporkan kepada APH dan dikonfirmasi bahwa ada tim cyber yang akan melacak siapa dalang dibalik pemberitaan negatif,” pungkasnya.
(*/tw)