Komitmen Dukung Literasi Pariwisata, Stafsus Gubernur Dr. Drevy Sumbangkan Buku Karya Sendiri ke Perpustakaan Daerah

Manado, MEDIAALTERNATIF.ID – Upaya membangkitkan semangat literasi di Sulawesi Utara (Sulut) kembali mendapat dukungan nyata. Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata, Dr. Drevy Malalantang, secara resmi menyerahkan sejumlah buku karyanya kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Teresia Tendean Sompie, SH, M.Si.

Penyerahan buku bertema Pariwisata dilakukan disela kegiatan rapat harmonisasi misi program Gubernur bersama seluruh Staf Khusus Gubernur dan OPD Pemprov Sulut.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Drevy menyampaikan komitmennya untuk mendukung literasi pariwisata sebagai bagian dari edukasi publik dan penguatan identitas budaya daerah.

“Buku adalah jendela ilmu. dan lewat literasi pariwisata, kita tidak hanya memperkenalkan potensi Sulut, tapi juga menanamkan rasa bangga pada identitas lokal,” ujar Dr. Drevy, Selasa (3/6/2025).

Adapun buku yang disumbangkan merupakan karya orisinal Dr. Drevy Malalantang yang telah memiliki ISBN dan diterbitkan dalam rentang waktu 2022 hingga 2025. Di antaranya: “The Manarow Dream,” “Cerita Kuliner Minahasa,” dan “Kolase Pariwisata Sulawesi Utara.” Meskipun jumlah buku yang disumbangkan relatif terbatas, namun isinya mencerminkan narasi segar dan kekinian tentang kepariwisataan daerah.

Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Sulut, Teresia Tendean Sompie, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini. Ia juga mengungkapkan bahwa pengadaan buku terakhir kali dilakukan oleh Perpustakaan Daerah pada tahun 2017.

“Buku-buku ini akan menambah kekayaan koleksi kami dan menjadi referensi penting bagi masyarakat, terutama generasi muda,” ujar Kadis Teresia.

Menurut rencana, karya-karya Dr. Drevy Malalantang ini juga akan dibedah secara khusus dalam sebuah forum literasi yang akan digelar oleh Perpustakaan Daerah Sulut dalam waktu dekat.

Inisiatif ini juga menjadi pengingat akan pentingnya membangun budaya baca di tengah tantangan zaman. Mengacu pada data UNESCO, minat baca di Indonesia masih tergolong rendah, dengan Indonesia sempat menempati peringkat 60 dari 61 negara dalam hal literasi.

Hal ini memperlihatkan bahwa masalah literasi bukan hanya pada akses terhadap buku, tetapi juga menyangkut pembentukan kebiasaan membaca yang belum kuat, khususnya di kalangan generasi muda.

Dengan kontribusi ini, Dr. Drevy berharap agar karya-karyanya bisa menjadi sumber referensi, inspirasi serta akan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan pariwisata lokal. “Semoga langkah kecil ini dapat memberi dampak besar bagi peningkatan literasi pariwisata di Sulawesi Utara,” tutupnya.

(*/tw)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *