Manado, MEDIAALTERNATIF.ID – Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan serta mengendalikan inflasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) bersama Bulog dan stakeholder terkait, hari ini Jumat (11/7/2025) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel).
Plh. Kepala Dinas Kominfo Sulut, Denny Mangala mengatakan, kurangnya stok beras bukan hanya terjadi di Sulawesi Utara, tetapi juga merupakan permasalahan nasional.
“Untuk mengantisipasi kelangkaan ini, Gubernur Sulut telah memerintahkan sejumlah instansi terkait untuk melakukan operasi pasar di titik-titik rawan kelangkaan beras,” ujar Mangala.
Operasi pasar dipimpin Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Sulut, Christian Talumepa, serta melibatkan stakeholder seperti Dinas Ketahanan Pangan Daerah dan Perum Bulog Kanwil Sulutgo, Satgas Pangan Polda Sulut dan aparat pemerintah setempat.
Terpisah, Kakanwil Bulog SulutGo Ermin Tora menyebut bahwa Bulog melakukan intervensi pasar dengan program GPM dan hadir langsung di tengah-tengah pemukiman penduduk.
”Kami mendistribusikan beras SPHP bersama-sama dengan Pemprov Sulut, Dinas terkait, dan satgas pangan. Harga jual saat ini dibawah harga pasar dan dibawah juga harga eceran tertinggi (HET), kami menjual beras SPHP harganya dibawah Rp.58.000 per 5 kg atau Rp.11.600 per kilo dibawah HET Rp.12.500 untuk yang medium,” jelasnya.
GPM membantu menyeimbangkan ketersediaan dan harga pangan di pasar, mencegah fluktuasi harga yang signifikan, terutama saat permintaan meningkat.
”Hari ini ada beberapa titik di Kabupaten Minsel yang akan menjadi tempat pelaksanaan GPM, yaitu Desa Pakuweru Kecamatan Tenga, Desa Tumpaan Dua Kecamatan Tumpaan, dan Desa Rumoong Atas Kecamatan Tareran,” pungkasnya.
Selain beras, GPM juga akan menjual gula pasir, minyak goreng, telur ayam, bawang merah, bawang putih, daging ayam dan cabe rawit.
(*/tw)