Gubernur YSK Dorong Percepatan Fasilitas Layanan Kanker Terpadu RSUP Kandou Manado

Manado, MEDIAALTERNATIF.ID – Secercah harapan baru merekah di ufuk timur Indonesia. Di tengah denyut pembangunan kesehatan nasional, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R. D. Kandou Manado baru saja menorehkan babak penting dalam sejarah pelayanannya melalui seremoni penutupan atap (Topping Off) Gedung Pelayanan Kanker Terpadu, sebuah fasilitas yang digadang-gadang menjadi jawaban atas tantangan penyakit mematikan tersebut di kawasan timur nusantara.

Acara yang berlangsung khidmat namun penuh makna ini ditandai dengan momen teatrikal yang kaya simbol, dengan pengadukan semen bersama dan pelepasan puluhan burung merpati putih ke langit Manado, Senin (15/12/2025).

Aksi ini menyatukan visi dari berbagai pucuk pimpinan, termasuk Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K), serta Direktur Utama RSUP Kandou Prof. Dr. dr. Starry H. Rampengan, Sp.JP(K), MARS.

Kehadiran jajaran pejabat tinggi dari Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Misra Agus hingga perwakilan kementerian pusat dan daerah menunjukkan sebuah kolaborasi lintas sektor yang solid, menggarisbawahi bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan sebuah inisiatif nasional yang didukung penuh oleh berbagai elemen negara.

Dalam sambutannya, Prof. Starry H. Rampengan menegaskan peran strategis RSUP Kandou yang melampaui batas administrasi Sulawesi Utara.

‎”Gedung ini adalah penopang utama bagi pasien kanker dari seluruh Indonesia Timur,” ujarnya.

‎Pembangunan fasilitas ini berorientasi pada peningkatan kapasitas layanan secara drastis. Dengan infrastruktur baru ini, manajemen RSUP Kandou optimistis dapat mengakselerasi penanganan medis, secara efektif memangkas antrean panjang pasien yang selama ini kerap menjadi momok dalam sistem kesehatan.

‎”Percepatan penanganan berarti harapan hidup yang lebih besar bagi pasien,” imbuh Prof. Starry.

Di sisi lain, Gubernur Yulius Selvanus Komaling (YSK) memberikan perspektif yang lebih pragmatis mengenai tantangan di lapangan.

Top eksekutif Sulut ini menyoroti kompleksitas birokrasi di sektor kesehatan yang seringkali menuntut kesabaran ekstra.

‎”Kita semua haus akan kemajuan kilat, kita ingin fasilitas ini cepat berdiri,” kata Gubernur Yulius.

‎”Namun prioritas utama adalah memastikan setiap mekanisme berjalan benar sesuai aturan agar hasilnya tahan lama, kokoh, dan akuntabel,” sambungnya.

‎YSK menargetkan proyek ini dapat rampung sepenuhnya dalam enam bulan ke depan, agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat luas.

‎”Apresiasi tinggi atas sinergita antara pemerintah daerah, Wamenkes, dan kementerian pusat yang berhasil memperkuat rumah sakit rujukan di daerah,” pungkasnya.

‎Sementara, Wamenkes dr. Benjamin Paulus Octavianus memandang inisiatif ini dalam spektrum yang lebih luas, sebagai tonggak penting dalam perlawanan nasional terhadap maraknya kasus kanker di tanah air.

‎”Momentum topping off ini bukan sekadar seremoni konstruksi, tapi fondasi konkret layanan kanker masa depan,” tegas Wamenkes Octavianus.

‎Ia menekankan bahwa keberadaan fasilitas canggih saja tidak cukup. Inisiatif ini harus berjalan beriringan dengan upaya deteksi dini yang masif di masyarakat.

‎”Fasilitas canggih harus dipadu dengan deteksi dini untuk mengobati lebih awal dan meningkatkan angka kesembuhan pasien secara signifikan,” pungkasnya.

Dengan rampungnya tahap atap ini, RSUP Kandou Manado bersiap menjadi mercusuar kesehatan, menjanjikan akses kesehatan kanker yang lebih merata dan berkualitas bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia.

‎‎(*/toar) 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *