Tompaso Baru, MEDIAALTERNATIF.ID – Sederhana tapi sarat makna, hal itulah yang tergambar dari peringatan Hari jadi ke-100 Desa Liandok Kecamatan Tompasobaru Kabupaten Minahasa Selatan, Senin (25/8/2025).
Tidak ada kesan mewah, namun kebersamaan dan kekeluargaan larut dalam sukacita bersama pada ibadah syukur 1 Abad berdirinya Desa Liandok yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Istimewanya seluruh warga tetap antusias merayakan harijadi ke-100 Desa Liandok meski tidak dihadiri pejabat teras Pemkab Minsel dan Pemerintah Kecamatan Tompasobaru, kendati dari informasi yang diperoleh terundang dalam agenda ibadah syukur tersebut.
Hukum Tua Desa Liandok Fraim Monareh SIP dalam sambutannya menyatakan pujian syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Desa Liandok boleh merayakan HUT ke-100.
Di moment perayaan HUT ke-100, Penjabat Hukum Tua juga mengajak seluruh elemen masyarakat dapat memberi perhatian pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga masyarakat Desa Liandok tidak tertinggal atau menjadi tamu di negeri sendiri, tergilas dengan perkembangan zaman.
”Di era teknologi yang berkembang pesat kita jangan tertinggal. Karena itu kesempatan yang Tuhan Anugerahkan manfaatkan dengan bersekolah agar dapat meraih masa depan yang gemilang, ” pesannya seraya memberikan apresiasi atas keberhasilan masyarakat Desa Liandok yang beberapa waktu lalu berhasil menyelesaikan studi dan telah diwisuda, serta menyampaikan salut kepada belasan warga yang kini masuk ke perguruan tinggi.
”Jadikan mereka motifasi untuk terus mengembangkan diri,” ucapnya.
Pada ibadah syukur itu dirinya juga menyampaikan terimakasih atas kontribusi dan peran serta seluruh elemen masyarakat yang terus berkontribusi menopang program pemerintah, sosial dan kemasyarakatan.
”Mari bergandengan tangan dengan semangat Mapalus membangun Dead Liandok menjadi lebih baik, mari juga kita rawat kebersamaan dan kekeluargaan agar tercipta hidup rukun dan damai, ” ujar Hukum Tua yang juga dalam kesempatan tersebut membacakan serta memaparkan berdirinya Desa Liandok dan membacakan para Hukum Tua yang menjabat sejak Tahun 1925 hingga Tahun 2025.
Sebelumnya Pdt Muda Junaidi Tukali STh, dalam khobtanya yang diambil dalam Kitab Bilangan 21 : 4-9, mengajak jemaat untuk hidup dalam pertobatan.
”Introspeksi, Bertobat, Hidup berkenan di hadapan Tuhan dengan melakukan firmanNya. Jauhi hal hal yang tidak dikehendaki Tuhan Yesus seperti mabuk mabukan, tindakan amoral, pertikaian, menyembah berhala dan hal yang mendatangkan dosa,” ujarnya.
”Hormati pemimpin dan hamba Tuhan dan mari berkomitmen memberi diri dalam menunjang program pemerintah,” katanya sembari berharap pemerintah dapat melakukan perbaikan akses jalan Liandok – Karowa yang saat ini kondisinya rusak parah di beberapa ruas jalan.
Sementara Ketua Panitia HUT ke-100 Desa Liandok Meilan Tukali menyampaikan sejumlah kegiatan yang dilaksanakan diantarnya Lomba Kue dan lomba line dance antar jaga.
Demikian juga dirinya juga menyampaikan pertanggung jawaban Keuangan yang diperoleh panitia serta menyampaikan terimakasih atas topangan seluruh elemen masyarakat sehingga rangkaian kegiatan HUT boleh terlaksana dengan baik dan sukses.
”Mari bersama bergandengan tangan membangun Desa Liandok menjadi lebih baik,” tukasnya.
Hadir pada peringatan HUT ke-100 Desa Liandok yang ditandai dengan makan bersama yaitu unsur BPD, mantan – mantan Hukum Tua, Ketua TP PKK Ibu Jelly Potalangi, perangkat Desa, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta sebagian besar warga yang tersebar di Tiga Jaga.
Diketahui Desa Liandok merupakan salah satu Desa di Kabupaten Minsel yang sebagian besar warganya menggunakan Bahasa Daerah Tonsawang dengan Budaya yang masih erat melekat. Bahasa Tonsawang ini terus diwariskan kepada generasi ke generasi.
Informasi yang dirangkum Desa Liandok ini sendiri berasal dari sejumlah wilayah di wilayah Tombatu, Silian Kabupaten Minahasa Tenggara yang kemudian bermigrasi membuka perkebunan dan menetap di wilayah pegunungan Tompasobaru pada awal Tahun 1900.
Desa Liandok disahkan pada 25 Agustus 1925 oleh Apakah Mogot Kewedanan Motoling dan Hukum Besar Bapak Gerungan Kewedanan Amurang. Dan sejak Tahun 1925-2025 sudah ada sekitar 22 Tonaas dan Hukum Tua yang menjabat.
(lou)